Rabu, 04 Desember 2013

Menerapkan Cara Pencampuran Sediaan Farmasi



Sediaan padat terdiri atas tablet, kapsul, pil, supositoria, dan serbuk.

Sediaan semi padat terdiri atas salep, krim, dan pasta. Sediaan cair terdiri atas sirup, tingtur, eliksir, dan potiones.

Untuk mencampur sediaan padat, setengah padat, maupun sediaan cair, sediaan harus dibuat menjadi serbuk terlebih dahulu. Serbuk dibagi menjadi dua, yaitu serbuk terbagi (pulveres) dan serbuk tidak terbagi (pulvis). Syarat utama sebuah sediaan serbuk adalah:

·        -  Halus

·        -  Kering

·        -  Homogen

Bentuk sediaan serbuk ada yang berupa serbuk sangat halus, serbuk biasa, atau hablur/kristal. Hablur adalah benda padat yang homogen dan bersudut dari suatu zat, bentuknya seperti kristal. Contohnya adalah Champora, Menthol, dan Asetosal.

Untuk membuat bedak, kita membutuhkaan serbuk yang sangat halus dan sudah diayak. Serbuk sangat halus dibagi menjadi 2 jenis yaitu serbuk halus berkhasiat tidak keras dan serbuk halus berkhasiat keras.

Serbuk halus berkhasiat tidak keras adalah serbuk yang halus namun tidak menghasilkan efek yang besar dalam jumlah sedikit. Contohnya:

·         Belerang/sulfur → tidak bisa diayak, karena akan menghasilkan arus listrik.

·         Iodoform → diayak di tempat lain karena baunya sulit hilang.

·       Rifamisin  + Stibii Penta Sulfidum → sebelum diayak, taburi ayakan dengan zat tambahan (laktosa) agar warna tidak menempel pada ayakan.

Serbuk halus berkhasiat keras adalah serbuk yang dalam jumlah kecil berkhasiat keras. Jika ingin dicampurkan dengan bahan lain/digerus, mortirnya dilapisi dulu dengan laktosa agar serbuk tidak masuk ke dalam pori-pori mortir. Jika kurang dari 50mg, lakukan pengenceran.

Jika sediaan berupa tablet/kaplet, maka sediaan digerus dulu sampai halus. Setelah itu dikeluarkan dari mortir lalu ditimbang, baru bisa dicampur dengan bahan lain.

Jika sediaan berupa kapsul, cangkang kapsul dibuka dan isinya dikeluarkan lalu ditimbang. Setelah ditimbang sediaan bisa dicampur dengan sediaan lain.

Jika sediaan berupa serbuk, bisa langsung dicampur dengan mengikuti ketentuan-ketentuan berikut ini:

·      -Bahan obat yang kasar dihaluskan dulu, kemudian dikeluarkan dari mortir lalu dicampurkan dengan bahan lainnya setelah yang lainnya sudah halus.

·        -Bahan obat yang jumlahnya lebih sedikit didahulukan.

·      -Bahan obat yang berwarna dicampur sampai warna serbuk merata.

·         Untuk serbuk yang bersifat ringan dan berwarna, pencampurannya dilakukan di antara 2 serbuk agar serbuk tidak masuk ke dalam pori-pori mortir.

·         Jika bobot kurang dari 50mg, maka dilakukan trituratio (pengenceran) dengan zat tambahan yang cocok. Contohnya:

Phenobarbital = 25mg

pengenceran

Phenobarbital = 50mg

Laktosa = 50 mg

500mg

 = 25 x 500 = 250mg

    50

·         Untuk bahan obat yang hablur dan sukar digerus, dilarutkan dahulu dengan bahan pelarut yang sesuai (etanol 90%) secukupnyaa serta diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok. Contohnya Champora (kamfer, suatu sediaan yang berkhasiat antiiritan, merupakan obat topikal) dan Menthol (mentholum, digunakan sebagai corrigens odoris dan antiiritan, merupakan obat luar).

·         Untuk bahan obat yang mudah terurai, pada waktu penggerusan jangan terlalu ditekan. Contohnya Asetosal (Bodrexin, yaitu sebuah obat topikal yang berkhasiat sebagai antianalgetik/antipiretik).

·         Bahan obat yang bersifat higroskopis dikerjakan pada mortir dan stamper yang sudah dipanaskan.

·         Bahan obat yang berbentuk garam dan mengandung air kristal, jika ada bentuk keringnya (eksikatus), maka gunakan bentuk keringnya untuk mencegah serbuk menjadi basah.

·         Contoh:

-  Magnesium sulfat 67% atau 2/3 bagian

-  Ferro sulfat 67% atau 2/3 bagian

-  Alumunium kalium sulfat 67% atau 2/3 bagian

-  Natrium sulfat 50% atau ½ bagian

-  Natrium karbonat 50% atau ½

·         Penambahan minyak atsiri dilakukan terakhir untuk mengurangi penguapan dari minyak tersebut.

·         Elaosacchara pada umumnya merupakan campuran antara 2 bagian Saccharum album (gula putih) dan 1 tetes minyak menguap. Apabila dalam serbuk terdapat bahan yang mudah basah, saccharum album dapat diganti dapat diganti dengan saccharum lactis (laktosa) untuk mengurangi kebasahan serbuk.

·         Serbuk yang mengandung bahan obat yang dapat bereaksi dengan uap air sebaiknya dibungkus dengan wadah kedap/aluminium foil.

Asetosal (Asam Asetilsalisilat) hampir sama namanya dengan Asam Salisilat, namun khasiatnya jauh berbeda. Asetosal digunakan sebagai antipiretik/antianalgetik, sedangkan Asam Salisilat digunakan sebagai obat topikal untuk antiiritan.

Serbuk Asam Salisilat sangat ringan dan mudah terbang yang dapat memberikan rangsangan pada selaput lendir. Untuk mencegahnya Asam Salisilat dibasahi dengan eter dan diberi zat tambahan. Hal yang sama diperlakukan juga pada asam benzoat, naftol, menthol, dan thymol.

Untuk sediaan setengah padat harus dilarutkan dulu dengan bahan pelarut yang cocok. Jika jumlahnya sedikit, tambahkan aceton atau eter dan gerus lalu tambahkan zat tambahan. Jika banyak, dilebur pada tangas air lalu tambahkan zat tambahan.

Cara mencampur serbuk dengan bahan cair:

·         Serbuk dengan minyak atsiri → diteteskan terakhir atau dibuat oleo sacchara, yakni campuran 2 gram gula dengan 1 tetes minyak.

·         Serbuk dengan tinctura → tinctura adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi (direndam) atau perkolasi (penyarian dengan cara mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi) simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang terterapada masing-masing monografi. Dalam jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas lalu dikeringkan dengan zat tambahan, dalam jumlah besar diuapkan diatas tangas air lalu diberi zat tambahan.

Cara mencampur serbuk  dengan extractum:

·         Extractum Siccum (ekstrak kering)  sama seperti membuat serbuk dengan zat padat halus.

·         Extractum Spissum (ekstrak kental dikerjakan dalam mortir panas dengan ditambahkan sedikit pelarut (etanol 70%) lalu tambahkan zat tambahan.

·         Extractum Liquidum (ekstrak cair) sama seperti mengerjakan serbukdengan tinctur.

Etanol (95%) digunakan sebagai pelarut obat dalam (naftol, thymol), sedangkan eter sebagai pelarut obat luar (asam benzoat, mentol).

6 komentar:

  1. oh jadi cara mencampukan sediaan farmasi bahan padat, baik itu bahan tablet, kapsul, harus dijadikan serbuk terlebih dahulu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo isi kapsul bentuknya serbuk ga perlu, tinggal dicampur aja

      Hapus
  2. kalau bahan tambahan serbuk yang buat kloram gmna ?

    BalasHapus
  3. Tahap awal campurnya gimana mbak??

    BalasHapus
  4. Kak kalau mau menggerus obat keras apakah mortir nya harus di lapisi zat tambahan terlebih dahulu?

    BalasHapus
  5. kak kalau cara mencampur serbuk dengan tablet atau kapsul gimana ya

    BalasHapus