Sediaan
padat terdiri atas tablet, kapsul, pil, supositoria, dan serbuk.
Sediaan
semi padat terdiri atas salep, krim, dan pasta. Sediaan cair terdiri atas
sirup, tingtur, eliksir, dan potiones.
Untuk
mencampur sediaan padat, setengah padat, maupun sediaan cair, sediaan harus
dibuat menjadi serbuk terlebih dahulu. Serbuk dibagi menjadi dua, yaitu serbuk
terbagi (pulveres) dan serbuk tidak terbagi (pulvis). Syarat utama sebuah
sediaan serbuk adalah:
· -
Halus
· -
Kering
· -
Homogen
Bentuk
sediaan serbuk ada yang berupa serbuk sangat halus, serbuk biasa, atau
hablur/kristal. Hablur adalah benda padat yang homogen dan bersudut dari suatu
zat, bentuknya seperti kristal. Contohnya adalah Champora, Menthol, dan
Asetosal.
Untuk
membuat bedak, kita membutuhkaan serbuk yang sangat halus dan sudah diayak.
Serbuk sangat halus dibagi menjadi 2 jenis yaitu serbuk halus berkhasiat tidak
keras dan serbuk halus berkhasiat keras.
Serbuk
halus berkhasiat tidak keras adalah serbuk yang halus namun tidak menghasilkan
efek yang besar dalam jumlah sedikit. Contohnya:
·
Belerang/sulfur → tidak bisa diayak, karena
akan menghasilkan arus listrik.
·
Iodoform → diayak di tempat lain karena
baunya sulit hilang.
· Rifamisin
+ Stibii Penta Sulfidum → sebelum diayak, taburi ayakan dengan zat
tambahan (laktosa) agar warna tidak menempel pada ayakan.
Serbuk
halus berkhasiat keras adalah serbuk yang dalam jumlah kecil berkhasiat keras.
Jika ingin dicampurkan dengan bahan lain/digerus, mortirnya dilapisi dulu
dengan laktosa agar serbuk tidak masuk ke dalam pori-pori mortir. Jika kurang
dari 50mg, lakukan pengenceran.
Jika
sediaan berupa tablet/kaplet, maka sediaan digerus dulu sampai halus. Setelah
itu dikeluarkan dari mortir lalu ditimbang, baru bisa dicampur dengan bahan
lain.
Jika
sediaan berupa kapsul, cangkang kapsul dibuka dan isinya dikeluarkan lalu
ditimbang. Setelah ditimbang sediaan bisa dicampur dengan sediaan lain.
Jika
sediaan berupa serbuk, bisa langsung dicampur dengan mengikuti
ketentuan-ketentuan berikut ini:
· -Bahan obat yang kasar dihaluskan dulu,
kemudian dikeluarkan dari mortir lalu dicampurkan dengan bahan lainnya setelah
yang lainnya sudah halus.
· -Bahan obat yang jumlahnya lebih sedikit
didahulukan.
· -Bahan obat yang berwarna dicampur sampai
warna serbuk merata.
·
Untuk serbuk yang bersifat ringan dan
berwarna, pencampurannya dilakukan di antara 2 serbuk agar serbuk tidak masuk
ke dalam pori-pori mortir.
·
Jika bobot kurang dari 50mg, maka dilakukan trituratio
(pengenceran) dengan zat tambahan yang cocok. Contohnya:
Phenobarbital
= 25mg
↓ pengenceran
Phenobarbital
= 50mg
Laktosa
= 50 mg
500mg
= 25 x 500 = 250mg
50
·
Untuk bahan obat yang hablur dan sukar
digerus, dilarutkan dahulu dengan bahan pelarut yang sesuai (etanol 90%)
secukupnyaa serta diserbukkan dengan zat tambahan yang cocok. Contohnya
Champora (kamfer, suatu sediaan yang berkhasiat antiiritan, merupakan obat
topikal) dan Menthol (mentholum, digunakan sebagai corrigens odoris dan antiiritan,
merupakan obat luar).
·
Untuk bahan obat yang mudah terurai, pada
waktu penggerusan jangan terlalu ditekan. Contohnya Asetosal (Bodrexin, yaitu
sebuah obat topikal yang berkhasiat sebagai antianalgetik/antipiretik).
·
Bahan obat yang bersifat higroskopis
dikerjakan pada mortir dan stamper yang sudah dipanaskan.
·
Bahan obat yang berbentuk garam dan
mengandung air kristal, jika ada bentuk keringnya (eksikatus), maka gunakan
bentuk keringnya untuk mencegah serbuk menjadi basah.
·
Contoh:
-
Magnesium sulfat → 67% atau 2/3 bagian
-
Ferro sulfat → 67% atau 2/3 bagian
-
Alumunium kalium sulfat → 67% atau 2/3 bagian
-
Natrium sulfat → 50% atau ½ bagian
-
Natrium karbonat → 50% atau ½
·
Penambahan minyak atsiri dilakukan terakhir
untuk mengurangi penguapan dari minyak tersebut.
·
Elaosacchara pada umumnya merupakan campuran
antara 2 bagian Saccharum album (gula putih) dan 1 tetes minyak menguap.
Apabila dalam serbuk terdapat bahan yang mudah basah, saccharum album dapat
diganti dapat diganti dengan saccharum lactis (laktosa) untuk mengurangi
kebasahan serbuk.
·
Serbuk yang mengandung bahan obat yang dapat
bereaksi dengan uap air sebaiknya dibungkus dengan wadah kedap/aluminium foil.
Asetosal
(Asam Asetilsalisilat) hampir sama namanya dengan Asam Salisilat, namun
khasiatnya jauh berbeda. Asetosal digunakan sebagai antipiretik/antianalgetik,
sedangkan Asam Salisilat digunakan sebagai obat topikal untuk antiiritan.
Serbuk
Asam Salisilat sangat ringan dan mudah terbang yang dapat memberikan rangsangan
pada selaput lendir. Untuk mencegahnya Asam Salisilat dibasahi dengan eter dan
diberi zat tambahan. Hal yang sama diperlakukan juga pada asam benzoat, naftol,
menthol, dan thymol.
Untuk
sediaan setengah padat harus dilarutkan dulu dengan bahan pelarut yang cocok.
Jika jumlahnya sedikit, tambahkan aceton atau eter dan gerus lalu tambahkan zat
tambahan. Jika banyak, dilebur pada tangas air lalu tambahkan zat tambahan.
Cara
mencampur serbuk dengan bahan cair:
·
Serbuk dengan minyak atsiri → diteteskan
terakhir atau dibuat oleo sacchara, yakni campuran 2 gram gula dengan 1 tetes
minyak.
·
Serbuk dengan tinctura → tinctura adalah sediaan
cair yang dibuat dengan cara maserasi (direndam) atau perkolasi (penyarian
dengan cara mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah
dibasahi) simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan
senyawa kimia dalam pelarut yang terterapada masing-masing monografi. Dalam
jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas lalu dikeringkan dengan zat
tambahan, dalam jumlah besar diuapkan diatas tangas air lalu diberi zat
tambahan.
Cara
mencampur serbuk dengan extractum:
·
Extractum Siccum (ekstrak kering) →
sama seperti membuat serbuk dengan zat padat halus.
·
Extractum Spissum (ekstrak kental → dikerjakan dalam mortir
panas dengan ditambahkan sedikit pelarut (etanol 70%) lalu tambahkan zat
tambahan.
·
Extractum Liquidum (ekstrak cair) → sama seperti mengerjakan
serbukdengan tinctur.
Etanol
(95%) digunakan sebagai pelarut obat dalam (naftol, thymol), sedangkan eter
sebagai pelarut obat luar (asam benzoat, mentol).
oh jadi cara mencampukan sediaan farmasi bahan padat, baik itu bahan tablet, kapsul, harus dijadikan serbuk terlebih dahulu?
BalasHapuskalo isi kapsul bentuknya serbuk ga perlu, tinggal dicampur aja
Hapuskalau bahan tambahan serbuk yang buat kloram gmna ?
BalasHapusTahap awal campurnya gimana mbak??
BalasHapusKak kalau mau menggerus obat keras apakah mortir nya harus di lapisi zat tambahan terlebih dahulu?
BalasHapuskak kalau cara mencampur serbuk dengan tablet atau kapsul gimana ya
BalasHapus